skip to main |
skip to sidebar
CONTOH PUISI LAMA DAN BUISI MODERN
Sastra
Indonesia terbagi atas tiga bentuk, prosa, puisi, dan drama. Puisi,
terbagi atas dua yaitu puisi lama dan puisi baru. Mengapa disebut lama
dan baru? Bukan tentang dibuat masa lalu atau masa sekarang. Namun
istilah itu muncul untuk membedakan puisi yang terikat aturan dan puisi
yang tidak terikat aturan. Biasanya, puisi lama terikat aturan dan puisi
baru terikat aturan. Masih ada ciri-ciri yang lain. Silakan baca di
sini.
Pantun dan syair termasuk puisi lama dan puisi yang dibuat oleh Chairil
Anwar, Sutardji, Amir Hamzah, dan lain-lainnya termasuk puisi baru.
Berikut contohnya.
Puisi Lama (berupa pantun):
Kota Jambi kota beradat
Tempat tinggal sanak saudara
Mari kita belajar giat
Supaya kelak tidak sengsara
Raja buah si raja pisang
Sedap disantap di kala senja
Riang hati bukan kepalang
Sepeda impian di depan mata
Buah duku buah durian
Dibeli ibu di pasar kenari
Senang hati dapat undian
Seperti mimpi siang hari
Puisi Baru:
AKU
Karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku akan meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa lari
berlari hingga hilang pedih peri
dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
0 komentar:
Posting Komentar